Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan.

Senin, 10 Maret 2014

Etika Untuk Mengundurkan Diri



Etika Untuk Mengundurkan Diri 
Oleh : Kriswandaru ES, M.Psi, Psikolog 

Proses mengundurkan diri mungkin merupakan salah satu proses yang dapat terjadi atau dialami oleh setiap karyawan. Memang ada kemungkinan seseorang bekerja pada hanya suatu perusahaan atau organisasi sampai ia pensiun. Namun hal tersebut sangatlah jarang terjadi. Akan tetapi ada juga karyawan yang berkali-kali mengundurkan diri. Memang keputusan untuk mengundurkan diri adalah hak setiap karyawan. Namun bagi perusahaan seringkali kehilangan karyawan akan kerepotan. Apalagi bila karyawan tersebut adalah karyawan yang potensial. Perusahaan harus melakukan rekrutmen dan melakukan training bagi bagi karyawan baru. 



Ada karyawan mengundurkan diri dengan elegan, dengan gagah dan mendapat reputasi baik di perusahaan yang lama. Namun ada juga karyawan yang mengundurkan diri dengan tidak bertanggung jawab. Ada beberapa etika dalam proses pengunduran diri: 

1. Tidak mendadak Akan lebih baik kalau mengundurkan diri tidak mendadak. 
Setiap perusahaan kebanyakan memiliki peraturan batas minimal seorang karyawan mengajukan surat pengunduran diri. Biasanya 1 bulan sebelumnya. Lebih baik sebisa mungkin ketika mengajukan pengunduran diri mengikuti peraturan perusahaan tersebut. Dengan mengundurkan diri dengan tidak mendadak maka perusahaan mempunyai waktu mencari karyawan pengganti. 

2. Jangan menjelek-jelekkan perusahaan lama Ketika Anda telah bekerja di suatu perusahaan maka Anda akan mendapatkan pengalaman kerja. 
Anda pasti akan mendapatkan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman-pengalaman tambahan di tempat kerja Anda. Anda diterima di tempat kerja yang baru juga karena pengalaman kerja di tempat yang lama. Maka dari itu, akan lebih baik jika Anda tidak menjelek-jelekkan perusahaan lama. Tiap perusahaan pastilah mempunyai kelebihan dan juga kelemahan. Sejelek apapun perusahaan Anda toh Anda juga menerima penghasilan yang diberikan perusahaan kepada Anda. 

3. Tetap bekerja dengan baik Walaupun Anda telah mengajukan surat pengunduran diri dan Anda tinggal menunggu hari Anda terakhir bekerja di perusahaan, Anda harus tetap bekerja dengan baik.  
Apa yang menjadi tanggungjawab Anda harus diselesaikan dengan baik. Tunjukkan performa atau kualitas kinerja Anda sampai hari terakhir. Jangan Anda berpikir karena tinggal beberapa hari saja Anda bekerja, maka Anda akan mengerjakan pekerjaan Anda dengan seenaknya. Ketika Anda mengundurkan diri dari tempat kerja yang lama pastikan Anda meninggalkan kantor kerja Anda dengan elegan dan dengan repurtasi yang baik. Dengan demikian Anda masih bisa menjalin hubungan dengan atasan Anda dan juga rekan-rekan kerja Anda di tempat kerja Anda yang lama. 

Sumber: aletheia-consultant.com

ada ceritanya juga lho brother n sister... (harap dibaca dengan pikiran terbuka :D )
Alkisah ada seorang engineer bernama Prayitno,ST yg bekerja di pabrik manufaktur elektronik Jepang, ni orang baru aja lolos tes perusahaan BUMN yg mengelola gas alam (jelas gede duitnya) dan mau resign, berikut ini perdebatannya dengan manajernya kita singkat aja ya, manajer = M, dan prayitno = P

M = edan kowe yo prayitno, lagi S-2 dah mau resign, dimana morality kamu?
P = morality saya ikut berlari bersama morality perusahaan, yg nyuruh karyawannya lembur2 melebihi aturan pemerintah sampe sakit tapi tunjangan kesehatan gak full

M = sebenernya mau kamu apa? dimana-mana kerja itu sama. Saya udah menjalani 2 company sebelum ini
P = karena kerja dimana2 itu sama, makanya saya gak ragu resign pak, wong sama aja kok, cuma rewardnya yg beda tho…. ya saya pilih yg rewardnya lebih

M = yg bener itu kerja bener dulu baru naik gaji, bukan gaji naik dulu baru kerja bener.
P = kerjanya sama2 bener tapi yg satu ngasih gaji lebih tinggi, ya saya pilih yg lebih tho pak.

M = kenapa kamu gak mencoba profesional disini aja, klo alasannya reward, kan nanti karir serta salary kamu juga bakal naik kalo kamu bertahan
P = kenapa saya harus nunggu, klo ada company yg nawarin itu sekarang?

M = tapi sayang sekali, saya pandang kamu yg paling berpotensi diantara yg lain
P = bapak udah ngomong gitu ke semua engineer yg resign sebelum saya

M = tidak, ini serius, kamu memiliki potensi besar, disini kamu bisa sukses! daripada kamu memulai lagi dari bawah di company lain yg belum ketauan nanti disana kamu bakal sukses atau gak
P = disini juga sama aja saya belum tau bakal sukses apa gak, wong namanya masa depan kok. Sama2 gak ketauan, tapi yg satu awalannya lebih baik, ya pilih yg lebih baik donk……

M = maksud kamu lebih baik itu apa? money? uang itu bukan segala2nya
P = klo emang begitu ngapain company costdown gaji saya, apa artinya uang segitu untuk mempertahankan eksistensi engineer

M = Kita kan tidak hanya mengejar uang. Kalau orientasi kamu hanya uang, kamu
hanya mengejar “live”. No difference with kambing, Bekerja hanya untuk bertahan hidup, Kamu itu engineer!!!! harus berorientasi pada yg lebih mulia, bekerja untuk berkarya, untuk mengembangkan diri
P = saya pengennya seperti itu, makanya saya resign. Gimana saya mau lepas dari orientasi “live” kalau tiap bulan saya harus pusing mikir bayaran kos, pulsa, makan, ngirim ortu, nabung buat merit. Naaaa sekarang ada company yg nawarin itu, salary yg membuat saya tenang, tak berpikir lagi tentang “live exixtency”. So, boleh donk saya ambil untuk menaikkan derajat pekerjaan saya

M = Prayitno…. kalau kamu ngejar yg lebih baik, gak akan abis2…. selalu ada yg lebih baik. Saya sudah mengalaminya di 2 company terdahulu
P = emang gak bakal abis pak…. karena itu, ngapain saya abisin disini? Mending saya terus2an dapet yg lebih baik sampai berhenti karena cape. Lagian Bapak juga nyatanya bisa berhenti kan ?

M = inilah yg membuat bangsa kita gak maju2. Oportunis. Orang jepang maju karena loyal
P = loyalitas itu kata2 pembenaran buat ngegaji orang dibawah level pendidikannya pak. Betul jepang itu maju. Tapi lihatlah, terjadi ketimpangan karir antara lelaki dan wanita. karena lelakinya gila kerja semua, mereka jarang menemui anaknya, akibatnya istri2 mereka harus mengimbanginya, ngalah keluar dari kerja buat nambal waktu bapak yg hilang untuk anak2nya karena bapaknya lebih cinta kerja daripada mereka.
Tanya deh cewek jepang, lelaki jepang tu paling nggak romantis. Cewek bawa tas berat aja dicuekin

M = tapi dimana responsibility kamu?
P = responsibility itu apa pak? perasaan dulu saya pernah punya, pas awal2 masuk disini, tapi kata2 itulah yg dijadikan pembenaran untuk menindas saya. Atas nama responsibility, saya mengorbankan kesehatan untuk ketepatan schedule launching produk yg jelas2 merupakan percepatan uang masuk ke kantong pemilik saham. Betul, manusia harus punya responsibility. Apa responsibility paling utama? Keluarga. Anak dan istri adalah amanah dari Yg Diatas.

M = kamu kurang bersyukur, masih banyak orang yg susah dapet kerjaan
P = saya sudah diterima Pak, itu rejeki dari Yg Diatas, Kalau nggak saya ambil, itu yg namanya nggak bersyukur. Yg Diatas itu tau kebutuhan kita. Makanya Dia memberi saya kerjaan baru, mungkin karena kebutuhan saya meningkat. Selain itu, Yg Diatas juga memberi pekerjaan pada satu orang pengangguran yg akan menggantikan posisi saya disini setelah resign

M = EDAN KOWE PRAYITNOOOOO! !!!!

SEMOGA BERMANFAAT
GOD BLESS
Artikel Terkait

1 komentar: